Dear Someone

Ingin aku berkata padanya namun bibirku seakan keluh melontarkan suara
Terdengar bisik suara seakan mencemo'oh atas ketidak berdayaanku

Aku merasakan belenggu dosa yang berkecamuk dalam diri ini

Aku berharap akan datang keajaiban dalam hidupku
Menemukan titik terang untuk melangkah menetapkan tambatan hati

Bagai kuda liar tertatih lelah aku dari perjalanan panjang ini, berpacu mencari jati diri dalam pengembaraan

Hariku tanpa wajahmu serasa sepi, serasa aliran darah dalam tubuhku berhenti mengalir, apa kau tau itu???
Cukup hanya dengan senyummu organ tubuhku berfungsi seperti mesin tempur siap berperang

Suatu hal yang tak dapat kulupakan dalam hidup ini adalah cinta yang tak terbalaskan
Walau rasa itu perih namun yang lebih menyakitkan hati adalah tak ada keberanian untukku mengatakan bahwa aku mencintaimu

Namun sampai saat ini aku masih berharap kau bisa memberi kesempatan untukku nyatakan perasaan yang t'lah lama kusimpan

Semoga kau mendengar isi hatiku memanggilmu
Semoga kau merasakan hadirku disetiap langkahku menghampirimu

Cinta

Cinta bukan sebuah kebahagiaan sesaat namun bukan pula kebahagiaan abadi
Cinta bukan untuk dipuja bagai berhala
Diagungkan bagai anugrah terindah
Bukan untuk diungkapkan dalam bait kemesraan, dirasakan dgn belai sentuhan kasih sayang karna cinta hanya suatu simbol keindahan dalam hidup yg tak mampu ditebak berapa lama kau dapat merasakan cintaku

Separuh Hatiku

Aku terlahir didunia ini dengan fisik yang utuh seperti manusia lain pada umumnya

Dengan 5 indra yang berbeda dengan fungsi tersendiri
Dua mataku tuk melihat
Dua tanganku tuk menyentuh
Dua kakiku untuk berpijak
Dua telingaku untuk mendengar
Satu mulut untuk berbicara
Namun mengapa hanya mulut diciptakanNya hanya satu?
Bagaimana dengan hatiku yang juga hanya sekeping?

Jika benar manusia mempunyai sepasang hati yang akan bersatu, dimana harus kucari separuh hatiku itu?

Apa harus kuberteriak, "Dimana separuh hatiku berada. . . ???"
Sudah adakah dia didepan mataku namun aku tak mendengar kehadiranny atau haruskah kugapai dengan jemariku, atau mungkin aku harus berlari mengejarnya sampai aku letih hingga tak ada keinginan lagi mencari seperuh hati yang diciptakanNya untukku